Kamis, 04 Juni 2020

Uji Kekuatan Beton Dengan Hammer Test

Kita pasti sering menemukan ada banyak bangunan dengan konstruksi dari beton bertulang. Bahkan beberapa bangunan telah memiliki umur yang panjang alias bisa dikatakan bangunan monumen atau bersejarah. 
Semakin bau tanah umur bangunan, tentu makin berkurang juga kekuatan dari struktur bangunan itu sendiri misalnya adalah bangunan dengan konstruksi beton bertulang. Menurut teori kita tahu bahwa beton meraih umur maksimalnya ketika berumur 28 hari, tetapi sesudah itu bergotong-royong beton masih mengalami peningkatan kekuatan, hanya saja kenaikannya tidak terlampau signifikan. Namun seraya umur beton meraih lebih dari 50 tahun, maka kekuatan beton akan menurun, bukan lagi meningkat. Lantas muncul pertanyaan, bagaimana dengan bangunan - bangunan dari beton bertulang yang masih ada hingga kini ? apakah masih aman konstruksinya ? Nah, mari kita cari tau caranya menjawab pertanyaan ini. 

Salah satu alat yang mampu kita pakai untuk mengetahui kekuatan tekan beton adalah HAMMER TEST. Hammer test yaitu sebuah alat pemeriksaan mutu beton tanpa menghancurkan beton. Dengan  menggunakan metode ini akan diperoleh cukup banyak data dalam waktu yang relatif singkat dengan biaya yang murah. 
 Kita tentu sering menemukan ada banyak bangunan dengan konstruksi dari beton bertulang Uji Kekuatan Beton dengan Hammer Test
Sumber foto : Copyright PT. Hesa Laras Cemerlang
Metode pengujian ini dijalankan dengan menunjukkan beban berbentuktumbukan pada permukaan beton dengan menggunakan suatu massa yang diaktifkan dengan menggunakan energi yang besarnya tertentu. Jarak pantulan yang muncul dari massa tersebut pada ketika terjadi tumbukan dengan permukaan beton benda uji mampu menunjukkan indikasi kekerasan juga sesudah kalibrasi, dapat menunjukkan pengujian ini yaitu jenis Hammer. Alat ini sangat berguna untuk mengetahui keseragaman material beton pada struktur. Karena kesederhanaannya, pengujian dengan menggunakan alat ini sangat cepat, sehingga mampu mencakup area pengujian yang luas dalam waktu yang singkat. Alat ini sangat peka terhadap variasi yang ada pada permukaan beton, contohnya eksistensi partikel watu pada bab - bab tertentu erat permukaan. 
Oleh alasannya adalah itu, diharapkan pengambilan beberapa kali pengukuran disekitar setiap lokasi pengukuran, yang akibatnya kemudia dirata - ratakan British Standards (BS) mengisyaratkan pengambilan antara 9 - 25 kali pengukuran untuk setiap kawasan pengujian seluas maksimum 300 mm2. Secara lazim alat ini mampu dipakai untuk menilik keseragaman kwalitas beton pada struktur dan untuk mendapatkan perkiraan besar lengan berkuasa tekan beton. 
 Kita tentu sering menemukan ada banyak bangunan dengan konstruksi dari beton bertulang Uji Kekuatan Beton dengan Hammer Test
Sumber foto : Copyright PT. Hesa Laras Cemerlang

Kelebihan metode Hammer Test : 
  1. Murah 
  2. Pengukuran mampu dilakukan dengan segera
  3. Mudah dipakai
  4. Tidak merusak objek
Kekurangan metode Hammer Test : 
  1. Hasil pengujian dipengaruhi oleh kerataan permukaan, kelembaban beton, sifat - sifat dan jenis agretgat bernafsu, derajat karbonisasi dan umur beton. oleh alasannya itu perlu diingat bahwa beton yang hendak diuji haruslah dari jenis dan kondisi yang sama. 
  2. Sulit mengkalibrasi hasil pengujian
  3. Tingkat keandalannya rendah
  4. Hanya menunjukkan info mengenai karakteristik beton pada permukaan.

Pengumpulan data - data :
  1. Menyusun planning jadwal pengujian, menyiapkan perlengkapan yang diperlukan.
  2. Mencari data tentang letak rincian konstruksi, tata ruang dan mutu materi konstruksi selama pelaksanaan bangunan berjalan.
  3. Menentukan titik test.
    • Titik test untuk kolom diambil sebanyak 5 (lima) titik, masing-masing titik test terdiri dari 8 (delapan) titik tembak
    • balok diambil sebanyak 3 (tiga) titik test masing-masing titik berisikan 5 (lima) titik tembak
    • pelat lantai diambil sebanyak 5 (lima) titik test masing-masing terdiri dari 5 (lima) titik tembak.
Pelaksanaan pengujian :

 Kita tentu sering menemukan ada banyak bangunan dengan konstruksi dari beton bertulang Uji Kekuatan Beton dengan Hammer Test
Sumber foto : Copyright PT. Hesa Laras Cemerlang
  1. letakkan ujung plunger yang terdapat pada ujung alat hammer test pada titik yang hendak ditembak dengan memegang hammer dengan arah tegak lurus atau miring bidang permukaan beton yang mau ditest.
  2. Plunger ditekan secara perlahan - lahan pada titik tembak dengan tetap mempertahankan kestabilan arah dari alat hammer. Pada saat ujung plunger akan lenyap masuk kesarangnya akan terjadi tembakan oleh plunger terhadap beton, dan tekan tombol yang terdapat dekat pangkal hammer.
  3. Lakukan pengetesan terhadap masing-masing titik tembak yang sudah ditetapkan semula dengan cara yang sama.
  4. Tarik garis vertikal dari nilai pantul yang dibaca pada grafik 1 yaitu relasi antara nilai pantul dengan kekuatan tekan beton yang terdapat pada alat hammer sehingga memangkas kurva yang cocok dengan sudut tembak hammer.
  5. Besar kekuatan tekan beton yang ditest mampu dibaca pada sumbu vertikal ialah hasil perpotongan garis horizontal dengan sumbu vertikal.
     Kita tentu sering menemukan ada banyak bangunan dengan konstruksi dari beton bertulang Uji Kekuatan Beton dengan Hammer Test
    Sumber foto : Copyright PT. Hesa Laras Cemerlang

Sumber https://www.ruang-sipil.com/


EmoticonEmoticon