Bagi orang teknik sipil, ilmu dasar yang wajib di pelajari yakni Analisis Struktur. Oleh alasannya adalah itu, kalau kamu kuliah jurusan teknik sipil, hukumnya wajib untuk berguru Analisis Struktur, bahkan sangking pentingnya belajar Analisis Struktur, sampai - sampai mata kuliah ini di bagi menjadi beberapa bagian, mirip yang kita kenal ada Analisis Struktur 1, Analisis Struktur 2, bahkan bisa hingga Analisis Struktur 4 loh, wwooowww..... !!
Tapi apakah kau telah tahu bahwa analisis struktur itu ada aneka macam macam atau jenis tata cara strukturya ?? Dan gimana sih bentuk nyatanya di lapangan ?? saya awalnya resah juga bila di suruh kerjain soal Analisis Struktur, dan di situ hanya ada gambar garis - garis lurus aja, terus di bilang sama dosennya ini balok, ini gedung, ini jembatan, ini blaa.... bllaa.... gambarnya mirip di bawah ini.
![]() |
Sumber : Google.com |
![]() |
Sumber : Google.com |
Dalam analisis struktur ada berbagai macam tata cara struktur adalah :
A. Sistem rangka batang 2 dimensi (plane truss system)
B. Sistem rangka batang 3 dimensi (space truss sytem)
C. Sistem portal 2 dimensi (plane frame sytem)
D. Sistem balok silang (grid sytem)
E. Sistem portal 3 dimensi (space frame sytem)
Berikut saya jelaskan apa saja itu metode struktur yang di maksud di atas :
A. Sistem rangka batang 2-dimensi (plane truss system)
Struktur terbentuk dari elemen-unsur batang lurus (lazimnya prismatis) yang dirangkai dalam bidang datar, dengan sambungan antar ujung-ujung batang diasumsikan "sendi tepat". Beban luar yang melakukan pekerjaan mesti berada di titik-titik buhul(titik sambungan) dengan arah sembarang tetapi mesti sebidang dengan bidang struktur tersebut. Posisi rujukan, yang mampu berbentuksendi atau rol, juga mesti berada pada titik-titik buhul. Berdasarkan usulanstabilitas struktur, bentuk dasar dari rangkaian batang-batang tersebut umumnya adalah berupa bentuk segitiga. Apabila semua standar tersebut dipenuhi maka dapat dijamin bahwa semua komponen-elemen pembentuk tata cara rangka batang 2 dimensi (plane truss system) tersebut hanya akan mengalami gaya aksial desak atau tarik.
Berbagai pola struktur di lapangan yang mampu diidealisasikan menjadi sistem rangka batang 2 dimensi antara lain yakni : struktur kuda-kuda, penyangga atap bangunan dan struktur jembatan rangka.
![]() |
Sumber : Google.com |
B. Sistem rangka batang 3 dimensi ( space truss system)
Struktur terbentuk dari komponen-bagian batang lurus (lazimnya prismatis) yang dirangkai dalam ruang 3-dimensi, dengan sambungan antar ujung-ujung batang diasumsikan "sendi sempurna". Beban luar yang bekerja mesti berada di titik-titik buhul (titik sambungan) dengan arah sembarang dalam ruang 3 dimensi. Posisi tumpuan, yang biasanyaberbentuksendi, juga mesti berada pada titik-titik buhul. Berdasarkan pertimbangan stabilitas struktur, bentuk dasar dari rangkaian batang-batang tersebut umumnya yakni berbentukbentuk segitiga.
Apabila semua persyaratan tersebut dipenuhi maka dapat dijamin bahwa semua komponen-elemen pembentuk sistern rangka batang 3 dimensi (space truss system) tersebut hanya akan mengalami gaya aksial desak atau tarik
Berbagai contoh struktur di lapangan yang dapat diidealisasikan menjadi metode rangka batang 3 dimensi antara lain yaitu: struktur kuda-kuda penyangga atap bangunan yang relatif luas (misalnya stadion, convention hall, mall, dan hanggar pesawat terbang), struktur jembatan rangka berbentang panjang, menara-menara transmisi listrik tegangan tinggi, dan menara-menara telekomunikasi / pemancar televisi / radio.
![]() |
Sumber : Google.com |
![]() |
Sumber : Google.com |
C. Sistem portal 2 dimensi (plane frame sytem)
Struktur terbentuk dari elemen-unsur batang lurus (biasanyaprismatis) yang dirangkai dalam bidang datar, dengan sambungan antar ujung-ujung batang diasumsikan "kaku tepat" namun dapat berpindah kawasan dalam bidang strukturnya dan mampu berputar dengan sumbu putar yang tegak lurus bidang struktur tersebut.
Beban luar yang bekerja boleh berada di titik-titik buhul maupun pada titik-titik disepanjang batang dengan arah sembarang namun harus sebidang dengan bidang struktur tersebut. Posisi tumpuan, yang dapat berbentukjepit, sendi, atau rol, juga harus berada pada titik-titik buhul. Mengingat sambungan antar ujung-ujung batang yakni kaku tepat yang mampu menjamin stabilitas komponen, maka tata cara portal 2 dimensi ini meskipun biasanyamendekati bentuk-bentuk sisi-empat, namun pada prinsipnya boleh berupa sembarang dan tidak memerlukan bentuk dasar segitiga mirip halnya pada metode rangka batang 2 dimensi. Elemen-elemen pembentuk metode portal 2 dimensi (plane frame system) tersebut akan mampu mengalami gaya-gaya dalam (internal forces) berupa: gaya aksial (desak atau tarik), momen elastis (bending moment),dan gaya geser.
Berbagai pola struktur di lapangan yang dapat diidealisasikan menjadi tata cara portal 2 dimensi ( plane frame system) antara lain yakni: struktur portal-portal gedung berlantai banyak, struktur portal bangunan-bangunan industri/pabrik/gudang, dan jembatan-jembatan balok menerus statis tak pasti. Khusus pada tata cara balok menerus,apabila beban yang bekerja, didominasi oleh gaya-gaya yang berarah tegak lurus sumbu batang, maka gaya aksial pada batang relatif kecil atau bahkan tidak terjadi, dan gaya-gaya dalam yang dipertimbangkan dialami oleh bagian cuma berbentukmomen elastis dan gaya geser saja.
![]() |
Sumber : Google.com |
D. Sistem balok silang (grid sytem)
Struktur terbentuk dari elemen-bagian batang lurus (biasanyaprismatis) yang dirangkai dalarn bidang datar, dengan sambungan antar ujung-ujung batang diasumsikan "kaku tepat" namun dapat berpindah tempat dalam arah tegak lurus bidang strukturnya, dan dapat berputar. Beban luar yang bekerja boleh berada di titik-titik buhul maupun pada titik-titik di sepanjang batang dengan arah mesti tegak lurus kepada bidang struktur tersebut. Posisi tumpuan, yang dapat berbentukjepit atau sendi, juga harus berada pada titik - titik buhul. Mengingat sambungan antar ujung-ujung batang ialah kaku tepat yang dapat menjamin stabilitas elemen, maka metode balok silang ini meskipun biasanyamendekati bentuk-bentuk sisi empat, tetapi pada prinsipnya boleh berupa sembarang. Elemen-komponen pembentuk sistem balok silang (grid system) tersebut akan mampu mengalami gaya-gaya dalam (internal forces) berbentukmomen elastis (bending mornent), momen torsi(torsional moment) dan gaya geser.
Berbagai acuan struktur di lapangan yang mampu diidealisasikan menjadi tata cara balok silang antara lain yakni : struktur penyangga lantai-lantai bangunan bertingkat banyak, struktur bangunan industri, struktur jembatan, dan struktur dermaga.
![]() |
Sumber : Google.com |
E. Sistem portal 3-dimensi ( space frame system)
Struktur terbentuk dari bagian-unsur batang lurus (biasanyaprismatis) yang dirangkai dalam ruang 3 dimensi, dengan sambungan antar ujung-ujung batang diasumsikan "kaku tepat" namun dapat berpindah kawasan dan berputar dalam ruang 3-dimensi. Beban luar yang bekerja boleh berada di titik-titik buhul maupun pada titik-titik di sepanjang batang dengan arah sembarang. Posisi acuan, yang mampu berbentukjepit atau sendi, mesti berada pada titik-titik buhul. Mengingat sambungan antar ujung-ujung batang adalah kaku tepat yang mampu menjamin stabilitas bagian, maka sistem portal 3-dimensi ini walaupun umumnyamendekati bentuk-bentuk segi-empat, namun pada prinsipnya boleh berbentuk sembarang. Elemen-bagian pembentuk tata cara portal 3-dimensi (space frame system) tersebut akan dapat mengalami gaya-gaya dalam (internal forces) berupa : momen lentur (bending moment ) dalam 2 arah sumbu putar, mornen torsi (torsional mornent), gaya geser dalam 2 arah, dan gaya aksial.
EmoticonEmoticon